Martabat Sebagai Anak Allah
SEORANG anak kecil pasti sangat percaya dan bergantung sepenuhnya kepada orang tuanya. Di dekat orangtuanya, ia tidak kuatir terhadap apapun karena ia tahu orang tuanya pasti akan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkannya.
Demikian pula kita, sebagai anak-anak Allah sudah selayaknya kita percaya kepadaNya dan menggantungkan hidup kita kepada Bapa Surgawi yang sangat mengasihi kita.
Namun pada kenyataannya, banyak pengikut Kristus yang hidupnya jauh dari Allah, mereka lebih percaya kepada kekuatan dan kemampuan diri sendiri.
Lewat sabdaNya pada hari ini, Yesus mengingatkan kita semua agar bertobat. Hidup kita di dunia hanya berlangsung untuk sementara waktu, dan tujuan akhir kita adalah bersatu denganNya. Agar kita layak masuk ke dalam kerajaanNya, kita harus berbalik arah, meninggalkan hidup lama untuk kembali menyelaraskan langkah hidup kita dengan kehendakNya.
Kita juga dituntut untuk memiliki sikap rendah hati, menyadari bahwa semua yang kita miliki berasal daripadaNya.
Ia menghendaki agar kita bersedia melayani setiap orang dan menjadi saluran berkat bagi sesama, terutama bagi kaum yang lemah, miskin dan tersingkirkan.
Mari ubah sikap hidup kita agar kita kembali memiliki martabat sebagai anak-anak Allah. Bapa di Surga niscaya akan sangat bersukacita menyambut pertobatan kita.
❣KEINTIMAN sejati dengan Tuhan akan selalu menghasilkan kerendahan hati
Menegur Dan Mendoakan
DALAM SabdaNya hari ini, Yesus mengajak kita untuk menegur teman atau saudara kita yang berbuat salah.
Menegur adalah perkerjaan yang sulit, kita kerap enggan untuk melakukannya. Namun harus dikerjakan sebagai tanda kepedulian kita terhadap teman atau saudara yang keliru atau salah dalam bertindak.
Lakukan pendekatan pribadi, jangan sekali-sekali menegur mereka di muka umum karena tindakan ini hanya akan mempermalukan mereka saja.
Tegurlah dengan bijak, dilandasi oleh motivasi untuk menyadarkan mereka agar kembali ke arah yang benar.
Beri mereka kesempatan untuk memberi penjelasan apa yang melatarbelakangi tindakan mereka; jangan langsung menuduh dan menyudutkan mereka.
Bila usaha kita tidak membawa hasil dan mereka tetap saja bersikeras untuk melakukan kesalahan yang sama berulang kali, maka doakan mereka agar bertobat; jangan malah menjauhi atau menggunjingkan perbuatan mereka.
Dalam sebuah kutipannya, Albert Einstein mengatakan bahwa “Dunia adalah sebuah tempat yang berbahaya untuk didiami, bukan karena orang berbuat jahat, tapi karena orang tidak peduli”.
Marilah kita bangun semangat kepedulian, sampaikan teguran dengan kata-kata yang membangun, namun sebaliknya kita juga mau berbesar hati untuk menerima teguran.
Dengan saling mendukung dan saling mendoakan satu sama lain, semoga persaudaraan di antara kita terjalin menjadi lebih erat, untuk kemudian bersama-sama melangkah menapaki jalan kebenaranNya.
❣CARA yang benar tidak selalu merupakan cara yang umum dan mudah.
Tetap mempertahankan yang benar meski tidak umum adalah ujian sejati dari karakter moral.
es..
SEORANG anak kecil pasti sangat percaya dan bergantung sepenuhnya kepada orang tuanya. Di dekat orangtuanya, ia tidak kuatir terhadap apapun karena ia tahu orang tuanya pasti akan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkannya.
Demikian pula kita, sebagai anak-anak Allah sudah selayaknya kita percaya kepadaNya dan menggantungkan hidup kita kepada Bapa Surgawi yang sangat mengasihi kita.
Namun pada kenyataannya, banyak pengikut Kristus yang hidupnya jauh dari Allah, mereka lebih percaya kepada kekuatan dan kemampuan diri sendiri.
Lewat sabdaNya pada hari ini, Yesus mengingatkan kita semua agar bertobat. Hidup kita di dunia hanya berlangsung untuk sementara waktu, dan tujuan akhir kita adalah bersatu denganNya. Agar kita layak masuk ke dalam kerajaanNya, kita harus berbalik arah, meninggalkan hidup lama untuk kembali menyelaraskan langkah hidup kita dengan kehendakNya.
Kita juga dituntut untuk memiliki sikap rendah hati, menyadari bahwa semua yang kita miliki berasal daripadaNya.
Ia menghendaki agar kita bersedia melayani setiap orang dan menjadi saluran berkat bagi sesama, terutama bagi kaum yang lemah, miskin dan tersingkirkan.
Mari ubah sikap hidup kita agar kita kembali memiliki martabat sebagai anak-anak Allah. Bapa di Surga niscaya akan sangat bersukacita menyambut pertobatan kita.
❣KEINTIMAN sejati dengan Tuhan akan selalu menghasilkan kerendahan hati
Menegur Dan Mendoakan
DALAM SabdaNya hari ini, Yesus mengajak kita untuk menegur teman atau saudara kita yang berbuat salah.
Menegur adalah perkerjaan yang sulit, kita kerap enggan untuk melakukannya. Namun harus dikerjakan sebagai tanda kepedulian kita terhadap teman atau saudara yang keliru atau salah dalam bertindak.
Lakukan pendekatan pribadi, jangan sekali-sekali menegur mereka di muka umum karena tindakan ini hanya akan mempermalukan mereka saja.
Tegurlah dengan bijak, dilandasi oleh motivasi untuk menyadarkan mereka agar kembali ke arah yang benar.
Beri mereka kesempatan untuk memberi penjelasan apa yang melatarbelakangi tindakan mereka; jangan langsung menuduh dan menyudutkan mereka.
Bila usaha kita tidak membawa hasil dan mereka tetap saja bersikeras untuk melakukan kesalahan yang sama berulang kali, maka doakan mereka agar bertobat; jangan malah menjauhi atau menggunjingkan perbuatan mereka.
Dalam sebuah kutipannya, Albert Einstein mengatakan bahwa “Dunia adalah sebuah tempat yang berbahaya untuk didiami, bukan karena orang berbuat jahat, tapi karena orang tidak peduli”.
Marilah kita bangun semangat kepedulian, sampaikan teguran dengan kata-kata yang membangun, namun sebaliknya kita juga mau berbesar hati untuk menerima teguran.
Dengan saling mendukung dan saling mendoakan satu sama lain, semoga persaudaraan di antara kita terjalin menjadi lebih erat, untuk kemudian bersama-sama melangkah menapaki jalan kebenaranNya.
❣CARA yang benar tidak selalu merupakan cara yang umum dan mudah.
Tetap mempertahankan yang benar meski tidak umum adalah ujian sejati dari karakter moral.
es..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar