DOA TIDAK MEMBUTUHKAN KELANCARAN BERKATA-KATA MELAINKAN KESUNGGUHAN HATIMU..
Betapa luar biasanya TUHAN-mu! Betapa pun engkau tersendat-sendat atau gagap dalam berdoa,
DIA mendengarkan engkau.
Kasih yang tiada batas di dalam hati-NYA menanggapi kebutuhan dan perasaan hatimu yang tak terucapkan. Oleh karena itu, tetaplah berdoa ..!
Selamat Siang
"BAPA, aku sudah menerima banyak kebaikan dari-MU. Sebab itu aku pun rindu meneruskan kebaikan itu kepada sesamaku. Mampukan aku BAPA. Dalam nama TUHAN YESUS aku berdoa. Amin."
Tuhan memberkati..
Betapa luar biasanya TUHAN-mu! Betapa pun engkau tersendat-sendat atau gagap dalam berdoa,
DIA mendengarkan engkau.
Kasih yang tiada batas di dalam hati-NYA menanggapi kebutuhan dan perasaan hatimu yang tak terucapkan. Oleh karena itu, tetaplah berdoa ..!
Selamat Siang
"BAPA, aku sudah menerima banyak kebaikan dari-MU. Sebab itu aku pun rindu meneruskan kebaikan itu kepada sesamaku. Mampukan aku BAPA. Dalam nama TUHAN YESUS aku berdoa. Amin."
Tuhan memberkati..
Buang Rasa Dengki, Setia Berbuat Baik
(ersim)
AHLI Taurat dan orang Farisi dengki terhadap Yesus karena namaNya yang semakin dikenal di kalangan rakyat bangsa Yahudi.
Mereka begitu takut kehilangan pamor, sehingga mereka memata-matai setiap gerak gerik Yesus untuk mencari-cari kesalahanNya.
Apapun yang diperbuat Yesus, selalu salah di mata mereka; mereka tidak peduli akan tindakanNya yang menolong dan menyembuhkan orang.
Waspadalah terhadap perasaan dengki karena mampu membutakan hati nurani dan membuat orang kehilangan akal sehat.
Bila dibiarkan, maka seluruh diri dikuasai oleh keinginan untuk menjatuhkan orang yang tidak disuka. Segala cara akan ditempuh guna membuat orang tersebut menderita.
Bila saat ini kita sedang merasa dengki terhadap teman, tetangga atau orang di sekitar kita, segeralah buang jauh-jauh perasaan tersebut.
Tidak ada gunanya memelihara perasaan tersebut, hanya membebani diri sendiri, mengubah kasih menjadi kebencian sehingga kita menjadi orang yang jahat.
Namun, bila kita menjadi ‘kurban dengki’ dari orang di sekitar kita, teladanilah sikap Yesus yang tidak pernah berhenti berbuat baik kepada siapa saja.
Selama kita melangkah di jalanNya dan tindakan kita membuahkan kasih dan kebaikan bagi sesama, jangan pedulikan komentar negatif dan gosip miring yang menerpa kehidupan kita.
Teruslah setia membagikan kasih dan pengampunan, ke mana pun kita melangkah.
❣JIKA anda bersikap baik, orang mungkin menuduh anda memiliki motif tersembunyi.
Biar bagaimanapun, tetaplah bersikap baik.
(Ersim)....
BERIMAN DAN TABAH
BACAAN
Bil 13:1-2.26-29.34-35 – “Israel mengolah tanah yang diidamkan”
Mat 15:21-28 – “Hai ibu, sungguh besar imanmu!”
RENUNGAN
1.Seperti wanita di Kanaan dalam Injil hari ini, kita sering menyampaikan doa permohonan dan menunggu jawaban dengan sungguh-sungguh. Apa jawaban Yesus? “Yesus sama sekali tidak menjawab.” Jiwa wanita tersebut, sebenarnya jiwa kita, hancur karena jawaban yang sama sekali tidak kita harapkan. Namun karena cintanya yang begitu besar kepada anak perempuannya, ia tetap memiliki harapan dan mencari Yesus. Bagaimana sikap kita, ketika anak yang kita cintai sakit keras dan Tuhan tidak menjawab seperti yang kita inginkan?
2.Hanya seorang ibu atau ayah tahu kedalaman cintanya kepada anaknya, bahkan kata-kata tidak mampu mengungkapkannya. Kita benar-benar paham tentang cinta, ketika kita terlibat terhadap orang yang kita kenal dan kita cintai. Coba renungkan sengsara Tuhan kita Yesus Kristus. Bayangkan ketika Dia dikenai tuduhan-tuduhan palsu, dihukum cambuk, direndahkan, dan akhirnya disalib. Itulah cinta Tuhan kepada kita. Bayangkan ketika salah satu anggota keluarga kita mengalami hal yang sama.
3.”Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Pukulan demi pukulan terhadap imannya tidak membuat wanita tersebut menyerah. Dan Yesus mengatakan: “Hai ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Iman dan kerendahan hati si wanita itu membuat hati Yesus tergerak.
4.Saat kita berdoa minta sesuatu, sebenarnya Tuhan telah menyiapkan hadiah untuk kita, dan Ia sedang berjalan menemui kita. Namun kita sering tidak sabar dan suka mengeluh. Kita dituntut sabar, tidak menyerah, dan memiliki iman yang dalam. “Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah” (Hibr 11:6). Iman tidak hanya mampu menggerakkan gunung (Mat 17:20), tetapi juga menggerakkan hati Allah untuk turun tangan atas masalah kita (Mat 9:36)
(Ersim)
Marilah kita coba merenungkan kitab Habakuk di bawah ini:
Habakuk 1 : 2-4 (TB)
2. Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong?
3. Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi.
4. Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik.
Tuhan memberkati
Bacaan Injil:
Yoh 6 : 60-69
60.Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?”
61.Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
62.Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?
63.Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
64.Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.” Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
65.Lalu Ia berkata: “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.”
66.Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
67.Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: “Apakah kamu tidak mau pergi juga?”
68.Jawab Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
69.dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”
Renungan
MENANTANG keseriusan orang untuk terlibat dalam suatu kegiatan sangatlah perlu.
Tidak sedikit yang menanting itu dengan cara yang sungguh-sungguh.
Mereka yang serius menanggapi tantingan itu akan serius pula menjalankan tugas yang akan diemban.
Kata-kata Yesus dipandang keras oleh para murid. Sebagian dari mereka pun pergi meninggalkan-Nya.
Namun ada pula yang bertahan. Mereka yang bertahan ini pula yang mampu bertahan bersama Yesus dalam suasana dula sekalipun.
Kadang tidak mudah mengikuti jalan Tuhan. Kita perlu sungguh menyiapkan diri untuk menjalaninya. Tantangan yang akan kita hadapi tidak ringan. Aneka macam rasa bisa menggejola.
Namun kepercayaan akan cinta Tuhan akan menghapus keraguan kita untuk selalu bersama dengan-Nya,
Amiiiiiiin
Tuhan memberkati
Berpikir Positif, Beriman Teguh dan Tebarkan Kebaikan
BERKAT kebaikan hati teman-temannya dan besarnya iman yang dimiliki mereka, orang yang lumpuh memperoleh kesembuhan jasmani dan rohani. Namun mukjizat yang dilakukan Yesus mendapat tanggapan negatif dari para ahli Taurat.
Melalui sabdaNya pada hari ini, kita diundang untuk:
* Belajar berpikir positif, jangan biarkan hal-hal buruk dan negatif mencemari pikiran dan hati kita. Karena selain akan melumpuhkan rohani kita dan menyeret kita masuk ke dalam lembah dosa; juga membuat kita menjadi penghalang bagi orang-orang yang mau mencari dan mengenal Dia.
* Senantiasa menebarkan kebaikan kepada siapa saja, terlebih kepada kaum yang lemah dan tersingkirkan
* Bertumbuh dalam iman dan harapan kepadaNya; sadari bahwa kuasaNya tak terbatas, tiada yang mustahil bagi Tuhan
Pertobatan, Jalan Menuju Keselamatan
YESUS telah melakukan berbagai mukjizat di beberapa kota. Namun amat disayangkan, penduduk di kota tersebut tetap tidak mau bertobat, sehingga Yesus merasa kecewa dan mengecam kota tersebut.
Kecaman yang dilontarkan Yesus pada hari ini, hendaknya mendorong kita untuk melakukan introspeksi diri.
Rahmat keselamatan telah dianugerahkanNya kepada kita lewat penderitaan, wafat dan kebangkitanNya. Kesadaran bahwa kita amat berharga di mataNya hendaknya mendorong kita untuk selalu bersyukur kepadaNya dengan senantiasa hidup seturut kehendakNya.
Namun kita juga harus tetap waspada, jangan sampai karena menganggap diri sudah hidup benar, menjadikan kita takabur sehingga merasa tidak perlu bertobat.
Mari jaga dengan sungguh-sungguh rahmat keselamatan yang telah disediakanNya bagi kita. Belajar untuk bersikap rendah hati, hidup di dalam pertobatan, arahkan hati kita hanya kepadaNya dan ayunkan langkah kita di jalanNya..
(Ersim)
(ersim)
AHLI Taurat dan orang Farisi dengki terhadap Yesus karena namaNya yang semakin dikenal di kalangan rakyat bangsa Yahudi.
Mereka begitu takut kehilangan pamor, sehingga mereka memata-matai setiap gerak gerik Yesus untuk mencari-cari kesalahanNya.
Apapun yang diperbuat Yesus, selalu salah di mata mereka; mereka tidak peduli akan tindakanNya yang menolong dan menyembuhkan orang.
Waspadalah terhadap perasaan dengki karena mampu membutakan hati nurani dan membuat orang kehilangan akal sehat.
Bila dibiarkan, maka seluruh diri dikuasai oleh keinginan untuk menjatuhkan orang yang tidak disuka. Segala cara akan ditempuh guna membuat orang tersebut menderita.
Bila saat ini kita sedang merasa dengki terhadap teman, tetangga atau orang di sekitar kita, segeralah buang jauh-jauh perasaan tersebut.
Tidak ada gunanya memelihara perasaan tersebut, hanya membebani diri sendiri, mengubah kasih menjadi kebencian sehingga kita menjadi orang yang jahat.
Namun, bila kita menjadi ‘kurban dengki’ dari orang di sekitar kita, teladanilah sikap Yesus yang tidak pernah berhenti berbuat baik kepada siapa saja.
Selama kita melangkah di jalanNya dan tindakan kita membuahkan kasih dan kebaikan bagi sesama, jangan pedulikan komentar negatif dan gosip miring yang menerpa kehidupan kita.
Teruslah setia membagikan kasih dan pengampunan, ke mana pun kita melangkah.
❣JIKA anda bersikap baik, orang mungkin menuduh anda memiliki motif tersembunyi.
Biar bagaimanapun, tetaplah bersikap baik.
(Ersim)....
BERIMAN DAN TABAH
BACAAN
Bil 13:1-2.26-29.34-35 – “Israel mengolah tanah yang diidamkan”
Mat 15:21-28 – “Hai ibu, sungguh besar imanmu!”
RENUNGAN
1.Seperti wanita di Kanaan dalam Injil hari ini, kita sering menyampaikan doa permohonan dan menunggu jawaban dengan sungguh-sungguh. Apa jawaban Yesus? “Yesus sama sekali tidak menjawab.” Jiwa wanita tersebut, sebenarnya jiwa kita, hancur karena jawaban yang sama sekali tidak kita harapkan. Namun karena cintanya yang begitu besar kepada anak perempuannya, ia tetap memiliki harapan dan mencari Yesus. Bagaimana sikap kita, ketika anak yang kita cintai sakit keras dan Tuhan tidak menjawab seperti yang kita inginkan?
2.Hanya seorang ibu atau ayah tahu kedalaman cintanya kepada anaknya, bahkan kata-kata tidak mampu mengungkapkannya. Kita benar-benar paham tentang cinta, ketika kita terlibat terhadap orang yang kita kenal dan kita cintai. Coba renungkan sengsara Tuhan kita Yesus Kristus. Bayangkan ketika Dia dikenai tuduhan-tuduhan palsu, dihukum cambuk, direndahkan, dan akhirnya disalib. Itulah cinta Tuhan kepada kita. Bayangkan ketika salah satu anggota keluarga kita mengalami hal yang sama.
3.”Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Pukulan demi pukulan terhadap imannya tidak membuat wanita tersebut menyerah. Dan Yesus mengatakan: “Hai ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Iman dan kerendahan hati si wanita itu membuat hati Yesus tergerak.
4.Saat kita berdoa minta sesuatu, sebenarnya Tuhan telah menyiapkan hadiah untuk kita, dan Ia sedang berjalan menemui kita. Namun kita sering tidak sabar dan suka mengeluh. Kita dituntut sabar, tidak menyerah, dan memiliki iman yang dalam. “Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah” (Hibr 11:6). Iman tidak hanya mampu menggerakkan gunung (Mat 17:20), tetapi juga menggerakkan hati Allah untuk turun tangan atas masalah kita (Mat 9:36)
(Ersim)
Marilah kita coba merenungkan kitab Habakuk di bawah ini:
Habakuk 1 : 2-4 (TB)
2. Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong?
3. Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi.
4. Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik.
Tuhan memberkati
Bacaan Injil:
Yoh 6 : 60-69
60.Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?”
61.Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
62.Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?
63.Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
64.Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.” Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
65.Lalu Ia berkata: “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.”
66.Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
67.Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: “Apakah kamu tidak mau pergi juga?”
68.Jawab Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
69.dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”
Renungan
MENANTANG keseriusan orang untuk terlibat dalam suatu kegiatan sangatlah perlu.
Tidak sedikit yang menanting itu dengan cara yang sungguh-sungguh.
Mereka yang serius menanggapi tantingan itu akan serius pula menjalankan tugas yang akan diemban.
Kata-kata Yesus dipandang keras oleh para murid. Sebagian dari mereka pun pergi meninggalkan-Nya.
Namun ada pula yang bertahan. Mereka yang bertahan ini pula yang mampu bertahan bersama Yesus dalam suasana dula sekalipun.
Kadang tidak mudah mengikuti jalan Tuhan. Kita perlu sungguh menyiapkan diri untuk menjalaninya. Tantangan yang akan kita hadapi tidak ringan. Aneka macam rasa bisa menggejola.
Namun kepercayaan akan cinta Tuhan akan menghapus keraguan kita untuk selalu bersama dengan-Nya,
Amiiiiiiin
Tuhan memberkati
Berpikir Positif, Beriman Teguh dan Tebarkan Kebaikan
BERKAT kebaikan hati teman-temannya dan besarnya iman yang dimiliki mereka, orang yang lumpuh memperoleh kesembuhan jasmani dan rohani. Namun mukjizat yang dilakukan Yesus mendapat tanggapan negatif dari para ahli Taurat.
Melalui sabdaNya pada hari ini, kita diundang untuk:
* Belajar berpikir positif, jangan biarkan hal-hal buruk dan negatif mencemari pikiran dan hati kita. Karena selain akan melumpuhkan rohani kita dan menyeret kita masuk ke dalam lembah dosa; juga membuat kita menjadi penghalang bagi orang-orang yang mau mencari dan mengenal Dia.
* Senantiasa menebarkan kebaikan kepada siapa saja, terlebih kepada kaum yang lemah dan tersingkirkan
* Bertumbuh dalam iman dan harapan kepadaNya; sadari bahwa kuasaNya tak terbatas, tiada yang mustahil bagi Tuhan
Pertobatan, Jalan Menuju Keselamatan
YESUS telah melakukan berbagai mukjizat di beberapa kota. Namun amat disayangkan, penduduk di kota tersebut tetap tidak mau bertobat, sehingga Yesus merasa kecewa dan mengecam kota tersebut.
Kecaman yang dilontarkan Yesus pada hari ini, hendaknya mendorong kita untuk melakukan introspeksi diri.
Rahmat keselamatan telah dianugerahkanNya kepada kita lewat penderitaan, wafat dan kebangkitanNya. Kesadaran bahwa kita amat berharga di mataNya hendaknya mendorong kita untuk selalu bersyukur kepadaNya dengan senantiasa hidup seturut kehendakNya.
Namun kita juga harus tetap waspada, jangan sampai karena menganggap diri sudah hidup benar, menjadikan kita takabur sehingga merasa tidak perlu bertobat.
Mari jaga dengan sungguh-sungguh rahmat keselamatan yang telah disediakanNya bagi kita. Belajar untuk bersikap rendah hati, hidup di dalam pertobatan, arahkan hati kita hanya kepadaNya dan ayunkan langkah kita di jalanNya..
(Ersim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar